Mixing Console Sebuah System Audio (III-Terakhir)
Mixing Console Sebuah System Audio (II)
Mixing Console Sebuah System Audio (I)
- GAIN Disebut juga input level atau trim. Biasa terdapat pada urutan paling atas dari setiap channel mixing console. Fungsinya adalah untuk menentukan seberapa sensitive input yang kita inginkan diterima oleh console. Apakah berupa signal mic atau berupa signal line (keyboard, tape deck, dll).Tombol ini akan sangat membantu untuk mengatur signal yang akan masuk ke console. Bila signal lemah, maka dapat dilakukan penambahan, bila terlalu kuat dapat dikurangi. Contoh : untuk penyanyi yang suaranya lemah atau tidak meiliki power yang baik, diperlukan penambahan gain yang lebih. Sedangkan untuk gebukan kick drum, mungkin dilakukan dengan sedikit penambahan. Ini dilakukan agar menjaga setiap input yang masuk ke mixer tetap optimal. Input gain yang terlalu besar akan menyebabkan distorsi, sedangkan kalau terlalu lemah akan membutuhkan penambahan yang bila berlebihan akan menyebabkan noise. Jadi input gain stage adalah hal yang paling penting dan kritis, karena dari sinilah semua suara yang berkualitas dimulai. Makanya usahakanlah untuk menjaga agar setiap input tetap clean dan clear sebisa mungkin. Sebab noise dan distorsi yang diakibatkan dalam poin ini akan mengalir terus ke seluruh system dan membuat seluruhnya jadi terganggu. Bila ternyata input gain sangat besar atau bahkan terlalu besar sehigga setelah dikurangi juga masih saja terlalu kuat, maka untuk itu terdapat switch PAD pada console yang fungsinya adalah untuk menurunkan gain input signal mulai –20 sampai –30 db.
- EQ pada channel Pada setiap channel di mixing console selalu terdapat Equalizer Section. Fungsinya yaitu sebagai pengatur tone untuk me-modifikasi suara yang masuk pada channel tersebut. Umumnya sound engineer melakukan perubahan sound melalui EQ bertujuan dua : 1. untuk merubah sound instrument menjadi sound yang lebih disukai, 2. untuk mengatasi frekuensi dari input yang bermasalah, misalnya feedback, dengung, overtune, dll. Pengatura yang sangat mendasar dari EQ adalah berupa Low dan Hi, kemudian penambahan dan pengurangan (boost/cut). Atau ada juga yang lebih kompleks dengan 4 jalur dengan fungsi yang full parametric. Namun tak perduli seperti apa tipe EQ yang terdapat dalam console, karena tetap dalam tujuan yang sama untuk membantu menemukan sound yang terbaik.
- EQ yang fix Yang dimaksud fix diatas adalah pada EQ tersebut tidak memiliki tombol untuk memilih frekuensi yang akan disetting. Karena frekuensi yang akan “dikerjai” telah ditetapkan dari pabrik. Pembagian frekuensi pada EQ jenis ini mirip denga pembagian yang terdapat pada crossover, hanya terdiri atas : · Low, dan hi-pada EQ 2way · Low, Mid dan Hi-pada EQ 3way · Low, Low Mid, Hi mid dan Hi-pada EQ 4 way Memutar tombol boost/cut akan memberi pengaruh sampai 12 atau 15 db tergantung mixing console apa yang anda gunakan. Keuntungan EQ yang fix adalah : harga yang relatif ekonomis, terhindar dari kesalahan pmilihanfrekuensi yang akan disetting. Kesalahan seperti ini bisa disebabkan oleh kurang berpengalamnnay sound engineer (penata suara), dan keuntungan yang terakhir adalah hemat waktu dalam pen-settingan. Namun ada juga kekurangannya seperti : kita tidak dapat memilih frekuensi khusus yang kitainginkan. Karena semua frekuensi telah ditetapkan dari pabriknya.
- Sweepable EQ Biasa disebut Quasi Parametric atau Semi Parametric (bukan full parametric-karena tanpa pengatur bandwitch). Pada EQ yang full parametric kita dapat melakukan pengaturan untuk setiap parameternya. Apakah itu parameter frekuensi, bandwitch, ataupun parameter level. EQ tipe ini mempunyai kemampuan set-up yang sangat fleksibel, dan biasanya menyediakan pengontrolan mid-range dengan system EQ-3 atau 4 jalur. Cara kerja : Lakukan pemutaran pada tombol freq untuk memilih freq yang akan diatur. Kemudian putar tombol boost/cut untuk penambahan atau pengurangan pada frekuensi yang kita pilih tadi. Misalnya untuk mengatur frekuensi low mid pada drum. Biarkan frekuensi lain tetap pada sound flat, kemudian putar tombol boost/cut sampai habis ke kiri, atau pada posisi kira-kira jam 7. Kemudian putar tombol frekuensi sampai sound yang terdengar boomy tadi terdengar hilang. Setelah frekuensi yang dicari ketemu, lakukan pengaturan lagi pada tombol boost/cut. Karena melakukan pemotongan yang terlalu ekstrm pada frekuensi low mid bisa mengakibatkan sound yang terdngar “kosong”. Kita juga dapat melakukan pengaturan untuk vokal pada frekuensi 3,5KHz saja tanpa mempengaruhi keseluruhan frekuensi Hi Mid lainnya. Mixing console dengan pengaturan mid tunggal biasanya bisa dibeli dengan harga yang lebih ekonomis, sementara mixing console versi lain yang dilengkapi dengan pengaturan Low Mid dan Hi Mid agak lebih mahal. Ada juga model pengaturan Eq dengan tombol Mid yang sebenarnya sama saja dengan tipe sebelumnya. Hanya saja tombol pemilih frekuensi dan tombol cut/boost berada dalam satu tempat. Untuk frekuensi diatur oleh tombol yang sebelah luar, sedang untuk boost atau cut dilakukan oleh tombol sebelah dalam. Tipe ini juga sering terdapat pada mixing console yang full parametric Eq dengan system 4 way. Desain seperti ini dilakukan oleh pabrik pembuatnya karena alasan menghemat tempat. Desain sebuah mixing console juga merupakan suatu hal yang penting dan menentukan.
TIPS MEMILIH AMPLIFIER BERKUALITAS
- Pilihlah besar daya yang sesuai dengan kebutuhan anda. Untuk penggunaan pribadi seperti latihan cukuplah memilih smplifier dengan daya 1-20watt. Pada kebanyakan amplifier berdaya kecil seperti ini telah tersedia fasilitas jack head phone (misal:amplifier guitar laser20) yang sangat berguna terutama bagi kawula muda yang punya kebiasaan bermain musik hingga tengah malam. Dengan memanfaatkan saluran untuk headphone ini, maka dijamin seisi rumah yang lain ataupun tetangga tidak akan terganggu “atraksi” kita. Apabila amplifier tersebut akan kita gunakan untuk berlatih bersama dalam suatu group band lengkap dngan drum dan alat band, maka sebaiknya anda memilih amplifier yang berdaya 70watt atau diatasnya. Dengan demikian suara yang dihasilkan dari amplifier tersebut tidak akan tenggelam oleh bunyi dentuman dan hentakan beat drum. Untuk penggunaan diatas panggung, anda akan memerlukan daya yang lebih besar, yakni sedikitnya 125watt atau lebih, karena amplifier ini akan dapat sekaligus kita gunakan sebagai monitor dari instrumen musik yang sedang kita mainkan.
- Pilih fasilitas yang kita perlukan. Jangan membeli amplifier yang memiliki fasilitas yang sebenarnya tidak kita butuhkan, bila hal tersebut menambah harga yang harus kita bayar. Kecuali bila dengan harga yang sama kita bisa mendapatkan fasilitas yang lebih baik, maka tidak ada salahnya kita memilihnya.
- Pilih amplifier yang berkualitas baik. Bila kita membutuhkan amplifier untuk keyboard, maka sangat disarankan untuk memilih amplifier yang tidak merubah warna asli yang dihasilkan oleh keyboard tersebut (flat). Ada banyak amplifier yang menghasilkan suara yang berbeda dari suara aslinya, bila hal ini terjadi maka akan terjadi suara-suara yang lain yang akan mengurangi karakter asli dari bunyi yang sebenarnya dihasilkan keyboard dikarenakan terjadinya penambahan atau pengurangan terhadap frekuensi tertentu. Biasanya hal ini terjadi pada frekuensi yang sangat rendah. (low bass) atau frekuensi yang sangat tinggi (high treble). Untuk amplifier Electric Guitar dan Electric Bass hal ini (karakteristik flat) tidak berlaku karena khusus untuk kedua jenis instrument ini diperlukan kekhususan karakter frekuensinya. Pada dasarnya untuk amplifier Electric Guitar tidak dipelukan keluaran untuk frekuensi yang rendah dan yang tinggi. Untuk Electric Bass diperlukan frekuensi yang rendah, tetapi tidak diperlukan frekuensi yang tinggi.
- Model dan penampilan amplifier dapat menjadi petimbangan terakhir. Model yang diinginkan akan bergantung pada selera masing-masing. Model yang bagus menurut seseorang belum tentu bagus juga menurut orang lainnya. Pada kebanyakan musisi professional, model akan menjadi pilihan yang terakhir atau tidak terlalu dipentingkan. Mereka akan lebih mementingkan kualitas dan fasilitas dari amplifier.
Insatalasi Sound System
Skema Rangkaian Power Amplifier BTL
Dalam konfigurasi BTL, setiap amp drive setengah impedansi beban. Dengan sinyal yang keluar dari fase, ayunan tegangan beban tampaknya dua kali lipat, dan dengan setiap amp mengemudi setengah impedansi saat ini dua kali lipat. Secara teori pasangan dijembatani akan menghasilkan 4 kali lipat daya ke dalam beban yang baik amp bertindak sendiri bisa memberikan. Dalam kenyataannya jarang karya yang baik.
Ini adalah power amplifier rangkaian sistem BTL, yang terdiri dari chip op-amp pertama yang output sinyal output yang memiliki fase yang sama sebagai masukan sinyal input ke terminal input sinyal, penguat operasional kedua yang output sinyal keluaran memiliki berlawanan fase ke sinyal input, sebuah pembagi tegangan yang menghasilkan tegangan titik tengah dari sinyal input, sebuah resistor pertama dihubungkan antara terminal output dan input terminal fase negatif dari penguat operasional pertama, kedua dan ketiga resistor dihubungkan secara seri antara negatif fase terminal input amplifier operasional pertama dan kedua, sebuah resistor keempat dihubungkan antara terminal output dan input terminal fase negatif dari penguat operasional kedua, dan sebuah konverter impedansi dihubungkan antara node tegangan titik tengah pembagi tegangan dan seri-koneksi simpul dari resistor kedua dan ketiga. (Akhir abstrak)
Daftar Komponent: R1, R2,R3, R4, R6………………… 10kOhm. R3……………………………………… 20kOhm. C1, C2, C3, C4……………………… 10µF. Catu daya (VCC) ±12 V.
uA 741 Preamp gitar
Rangkaian Amplifier Bass Sederhana
Bass Guitar Amplifier Parts:
P1______________1M Linear Potentiometer
P2____________100K Log Potentiometer
R1_____________68K 1/4W Resistor
R2____________470K 1/4W Resistor
R3______________2K7 1/4W Resistor
R4______________8K2 1/4W Resistor
R5____________680R 1/4W Resistor
R6____________220K 1/4W Resistor
R7_____________39R 1/4W Resistor
R8______________2R2 1/4W Resistor
R9____________220R 1/4W Resistor
R10_____________1R 1/4W Resistor
R11___________100R 1/2W Resistor
R12_____________1K5 1/4W Resistor
C1____________100pF 63V Polystyrene or Ceramic Capacitor
C2,C5,C9,C14__100nF 63V Polyester Capacitors
C3____________100µF 25V Electrolytic Capacitor
C4_____________47µF 25V Electrolytic Capacitor
C6______________4n7 63V Polyester Capacitor
C7____________470pF 63V Polystyrene or Ceramic Capacitor
C8______________2µ2 25V Electrolytic Capacitor
C10___________470µF 25V Electrolytic Capacitor
C11____________22nF 63V Polyester Capacitor
C12__________2200µF 25V Electrolytic Capacitor
C13__________1000µF 25V Electrolytic Capacitor
D1______________3mm red LED
Q1____________BF245 or 2N3819 General-purpose N-Channel FET
IC1_________TDA2003 10W Car Radio Audio Amplifier IC
SW1,SW2________SPST toggle or slide Switches
J1____________6.3mm Mono Jack socket
J2____________6.3mm Stereo Jack socket (switched)
J3_____________Mini DC Power Socket
SPKR__________4 Ohm Car Loudspeaker 100 or 130mm diameter
Bass Guitar Amplifier Technical data:
Output power (1KHz sinewave):
6W RMS into 4 Ohm at 14.4V supply
Sensitivity:
50mV RMS input for full output
Frequency response:
25Hz to 20kHz -3dB with the cursor of P1 in center position
Total harmonic distortion:
0.05 - 4.5W RMS: 0.15% 6W RMS: 10%
